
Kebijakan Menteri Mu’ti Sejalan dengan Visi Besar Indonesia Emas 2045
EdithNews.com (Pamekasan) – Dalam rangka memperingati 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia, SMAN 2 Pamekasan menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Pendidikan Bermutu untuk Semua: Mencetak Generasi Cerdas, Patriotik dan Berdaya Saing Global”. Acara ini digelar di Aula SMAN 2 Pamekasan pada Rabu, 27 Agustus 2025 dan dihadiri ratusan siswa, perwakilan OSIS seluruh SMA Negeri/Swasta se-Pamekasan, guru, serta tamu undangan.
Seminar ini menghadirkan dua pembicara nasional dengan latar belakang berbeda namun saling melengkapi, yakni Budy Sugandi, Direktur Eksekutif Cendekia Madani, dan Ary Budiarto, pelatih sekaligus wasit nasional beladiri campuran (Karate, Muaythai, Kickboxing, Asta). Kehadiran keduanya memberikan perspektif luas mengenai tantangan dan peluang dalam menyiapkan generasi muda Indonesia yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga tangguh dalam karakter, sportivitas, serta daya saing global.
Kepala SMAN 2 Pamekasan, H. Moh. Arifin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas program dan dukungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) dalam meningkatkan mutu pendidikan di tanah air.
“Saya mengapresiasi program hampir 1 tahun Kemdikdasmen, kami di SMAN 2 bisa merasakan langsung manfaat program-programnya,” ungkapnya.
Menurut Arifin, berbagai kebijakan yang dikeluarkan kementerian telah memberi dampak nyata, mulai dari peningkatan fasilitas sekolah, program penguatan kurikulum, hingga pembinaan karakter siswa melalui kegiatan berbasis projek.
Dalam sesi materi, Budy Sugandi menegaskan bahwa kebijakan pendidikan di bawah kepemimpinan Menteri Dikdasmen Prof. Abdul Mu’ti sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045.
“Menteri Dikdasmen Prof. Abdul Mu’ti memiliki terobosan yang mendukung siswa menjadi manusia cerdas, patriotik, dan berdaya saing global, diantaranya adanya mapel pilihan IA, koding dan pendekatan Deep Learning,” ujar Budy alumnus Doktor bidang education leadership dari China dan juga Wasekjen Pengurus Pusat GP Ansor.
Lebih lanjut, Budy menjelaskan bahwa kualitas pendidikan tidak hanya diukur dari hasil ujian semata, tetapi juga bagaimana siswa mampu berpikir kritis, berkolaborasi, dan memiliki karakter kebangsaan yang kuat. Ia juga mendorong sekolah untuk terus berinovasi dalam pembelajaran, memanfaatkan teknologi digital, serta membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Sementara itu, Ary Budiarto, menekankan pentingnya olahraga dan disiplin diri dalam membentuk generasi muda yang tangguh. Menurutnya, dunia olahraga bukan hanya soal prestasi, tetapi juga tentang membangun mental pantang menyerah, semangat nasionalisme, serta rasa percaya diri.
“Olahraga melatih kita untuk sportif, jujur, bekerja keras, dan menghargai lawan. Nilai-nilai ini penting sekali ditanamkan sejak dini agar siswa tidak hanya berprestasi di kelas, tetapi juga memiliki jiwa patriotik dan siap menghadapi tantangan global,” paparnya.
Acara yang berlangsung sekitar tiga jam ini diisi dengan pemaparan materi, diskusi interaktif, dan sesi tanya jawab. Peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar peluang studi, tantangan global, hingga strategi menghadapi perkembangan teknologi.
Antusiasme peserta menunjukkan bahwa tema pendidikan bermutu sangat relevan dengan kebutuhan generasi muda saat ini. Para guru pun merasa seminar ini membuka wawasan baru mengenai metode pembelajaran dan strategi pendampingan siswa agar mampu mengintegrasikan kecerdasan akademik dengan pembentukan karakter.
(M.NUR)