Komisi I Tegaskan Transparansi: Hibah RW di Kota Bekasi Harus Tepat Guna dan Tanpa Penyimpangan

EdithNews.com (Kota Bekasi) — Hibah RW Mulai Cair: Komisi I Tegaskan Transparansi, Jaga Amanah untuk Lingkungan. Program hibah Rp100 juta per RW yang mulai mengalir ke berbagai penjuru Kota Bekasi disambut dengan optimisme sekaligus kewaspadaan. Bagi sebagian warga, bantuan ini ibarat napas segar untuk memperkuat kemandirian lingkungan. Namun di sisi lain, amanah besar selalu menuntut kehati-hatian.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, Rudy Heryansyah, hadir memberi penguatan. Dengan nada teduh namun tegas, ia menyampaikan bahwa hibah ini bukan sekadar angka di atas kertas; ia adalah kepercayaan publik yang harus dijaga bersama.

“Ini dana masyarakat. RW harus memanfaatkannya sesuai proposal. Jangan menyimpang satu rupiah pun,” tegas Rudy, mengingatkan bahwa setiap rupiah harus kembali kepada warga dalam bentuk kemanfaatan yang nyata, saat ditemui usai rapat Paripurna DPRD, Kamis(27/11.2025).

Ia menegaskan, program hibah RW bukan untuk membiayai pembangunan infrastruktur besar—itu wilayah dinas teknis dan hasil aspirasi dewan. Hibah ini justru dirancang sebagai ruang gotong royong lingkungan:

sound system untuk kegiatan masyarakat, tenda acara, lampu penerangan, laptop operasional, hingga fasilitas sosial yang membuat lingkungan lebih hidup dan rapi.

“Jangan bebani hibah ini dengan hal yang bukan peruntukannya. Kita ingin RW tumbuh mandiri, bukan memikul beban yang semestinya ditangani pemerintah,” lanjutnya.

RW Tidak Perlu Takut: Transparansi adalah Cahaya yang Menuntun

Di banyak wilayah, sejumlah ketua RW mengaku masih merasa ragu. Takut salah administrasi, takut salah langkah, takut nanti disalahkan.

Rudy menepis keresahan itu dengan penuh empati.

“Tidak ada yang perlu ditakutkan. Gunakan dengan transparansi. Ada laporan, ada pendampingan, ada sosialisasi. RW sudah diberi pemahaman bahkan dua kali. Jalankan saja sesuai koridor.”

Ia juga mengingatkan peran penting Kelurahan yang wajib memberi bimbingan teknis secara rinci. Tidak boleh ada RW yang dibiarkan berjalan sendiri.

Program hibah ini, menurutnya, bukan hanya soal uang, tetapi tentang kepercayaan, kemandirian, dan ruang tumbuh bagi warga akar rumput. Keberhasilannya akan menjadi cermin bagaimana pemerintah dan masyarakat membangun kota dengan tangan mereka sendiri.

Dalam suasana Kota Bekasi yang terus membangun, hibah RW hadir sebagai penanda bahwa perubahan besar selalu dimulai dari lingkungan terkecil.

Rudy Heryansyah mengajak seluruh RW menjaga amanah ini dengan hati bersih dan komitmen kuat.

Bahwa pembangunan bukan hanya soal beton dan aspal, tetapi tentang warga yang saling menjaga, tentang lingkungan yang semakin rapi, tentang suara gotong royong yang kembali hidup di gang-gang kota.

Karena pada akhirnya, seperti yang ia tekankan,

dana publik harus kembali menjadi manfaat publik — seterang-terangnya, sejujur-jujurnya.

(Indah)

Sharing Social:
EdithNews
EdithNews
Articles: 1723

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *