
Samuel Sitompul Soroti Perda LGBT dan Kesejahteraan Guru Agama di Bekasi
EdithNews.com (BEKASI) – Anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PDI Perjuangan, Samuel Sitompul, SH, menegaskan komitmennya dalam mendorong berbagai program pro-rakyat serta penguatan regulasi yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Hal ini ia sampaikan dalam Podcast Fakta Hukum Indonesia bersama host Indah Purnamasari, yang ditayangkan pada Senin (7/10/2025) dari Kantor DPRD Kota Bekasi.
Sebagai anggota Komisi I sekaligus Wakil Ketua I Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda), Samuel memaparkan berbagai program yang telah ia jalankan, baik sebelum maupun setelah menjadi legislator. Beberapa di antaranya adalah penyediaan ambulans gratis, perbaikan infrastruktur, serta bantuan keagamaan dan sosial, termasuk untuk kegiatan Maulid dan Natalan.
“Kami juga aktif mengawasi program RUTILAHU (Rumah Tidak Layak Huni) agar benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Samuel.
Soroti Perda LGBT dan Moral Pendidikan
Dalam wawancara tersebut, Samuel juga menyoroti urgensi regulasi daerah terkait isu LGBT yang menurutnya berdampak pada moral generasi muda.
“Ini menjadi perhatian serius Komisi I. Kami mendorong adanya Perda yang bisa menanggulangi penyakit masyarakat ini, dan memperkuat pendidikan moral di lingkungan sekolah maupun masyarakat,” ujarnya.
Ia menilai, penguatan pendidikan agama melalui peran guru agama bersertifikasi sangat penting. Oleh karena itu, menurutnya, perlu dibuat regulasi yang menjamin kesejahteraan guru agama agar mereka bisa hidup layak dan fokus pada pengabdiannya.
Dukung Program Makan Bergizi dan Inovasi Dapur Sekolah
Samuel juga menyampaikan dukungannya terhadap program pemerintah terkait Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bekasi. Ia mencontohkan keberhasilan China dalam program serupa 15 tahun silam dan berharap Indonesia bisa menyesuaikan dengan SOP, petunjuk teknis (Juknis), dan petunjuk pelaksanaan (Juklak) yang tepat agar hasilnya maksimal.
“MBG bukan hanya tentang makanan sehat, tapi juga harus enak dan menarik. Karena itu para SPPG dan mitra dapur harus terus berinovasi,” katanya.
Usulkan WiFi Publik Terjangkau untuk Warga Bekasi
Tak hanya itu, Samuel juga mengungkapkan visinya untuk menjadikan Bekasi sebagai kota yang terkoneksi melalui fasilitas WiFi publik di berbagai ruang terbuka, dengan harga yang terjangkau melalui subsidi pemerintah.
“Harapannya, jika biasanya biaya langganan WiFi sekitar Rp300 ribu, masyarakat cukup membayar Rp100 ribu saja. Ini sedang dalam tahap pembahasan secara teknis agar bisa terealisasi,” jelasnya.
Samuel berharap, berbagai program tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga Kota Bekasi ke depan.
(Maria)



